Saturday, October 28, 2017

DAMPAK NEGATIF PEMANIS BUATAN BAGI KESEHATAN TUBUH


DAMPAK NEGATIF PEMANIS BUATAN BAGI KESEHATAN TUBUH

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti UN/US Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif 1 Punggur
tahun pelajaran 2017/2018

 






Oleh:
Nama
:
WIJI LESTARI
NIS/NISN
:
1749
Kelas
:
XII (Dua Belas)
Program Studi
:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

logo-lembaga.jpg
MADRASAH ALIYAH (MA) MA’ARIF 1 PUNGGUR
LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2017/2018






BAB I
PENDAHULUAN 
1.1  Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah Negara yang memiliki iklim tropis. Indonesia juga merupakan Negara yang memiliki tanaman yang indah dan unik. Terkadang ada juga tanman langka yang bisa dijumpai di Indonesia.
Tanaman-tanaman tersebut dapat tumbuh dengan mudah di seluruh tanah air dikarenakan tanaman tersebut cukup mendapat cahaya Matahari dan suburnya tanah. Oleh karena itu tumbuhan dapat berkembang dengan cepat.
Dari banyaknya tanaman yang hidup di Indonesia ada tanaman Tebu. tanaman tebu dapat dinikmati secara langsung atau melalui beberapa proses pengolahan, diantaranya tanaman tebu dapat diolah menjadi gula.
Gula merupakan salah satu bahan yang mempunyai rasa manis. Gula biasanya dibutuhkan pada makanan ataupun minuman agar rasanya lebih menarik dengan rasa manis dari gula.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, rasa manis dari gula sudah mulai tergantikan dengan adanya produk-produk pemanis buatan. Pemanis buatan tersebut dapat membahayakan tubuh manusia. Terlebih-lebih jika dikonsumsi dalam jumblah banyak dan dalam jangka waktu yang lama.
Bahaya yang ditimbulkan dari pemanis buatan sangat banyak. Tetapi, jarang sekali yang mengerti dan memahami bahaya-bahaya mengkonsumsi pemanis buatan tersebut, dikarenakan minimnya pengetahuan.
Mengingat banyaknya bahaya dari pemanis buatan, yang jarang kita ketahui menjadi sebuah alasan dan mendorong penulis untuk mengangkat judul karya tulis “DAMPAK NEGATIF PEMANIS BUATAN BAGI TUBUH MANUSIA”.

1.2  Batasan Masalah
Untuk membatasi dari pembahasan supaya tidak terlalu luas dalam penyusunan karya tulis ini maka penulis memberi beberapa batasan sebagai berikut :
1.2.1        Pengertian pemanis buatan.
1.2.2        Macam-macam pemanis buatan.
1.2.3        Zat-zat yang terkandung dalam pemanis buatan.
1.2.4        Dampak neagtif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh.

1.3  Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya :
1)      Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti UN/US Madrasah Aliyah Ma’arif 1 Punggur tahun ajaran 2017/2018.
2)      Penulis ingin mengetahui tentang pemanis buatan dan zat-zat yang terkandung di dalamnya.
3)      Penulis ingin mengetahui tentang dampak negatif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh manusia.
4)      Untuk menambah weawasan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

1.4  Waktu dan Tempat Observasi
Penulis melakukan penelitian secara langsung pada hari Rabu 21 Desember di PG. Madukismo, Yogyakarta.

1.5  Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan penulis pada waktu penelitian yaitu Interview dan Observasi :
1.5.1                  Interview
Interview adalah metode penelitian yang di lakukan dengan bertatap muka secara langsung antara pewawancara dan narasumber, untuk dimintai keterangan yaitu tanya jawab langsung kepada salah satu karyawan yang bekerja di PG Madukismo Yogyakarta.
1.5.2                  Observasi
Observasi adalah metode penelitian atau pengamatan untuk meninjau secara langsung di lapangan guna melihat dengan jelas sarana dan prasarana yang ada serta kegiatan apa saja yang dilakukan di PG. Madukismo Yogyakarta.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Pengertian Pemanis Buatan

Menurut seorang peneliti Eropa pemanis buatan adalah senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan. Industri serta makanan dan minuman.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pemanis adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam bahan makanan dan minuman. Sedangkan buatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu bahan yang dibuat menyerupai aslinya baik dari alam maupun dari bahan-bahan kimia.
Jadi, pemanis buatan adalah senyawa kimia yang dibuat menyerupai aslinya yang biasa ditambahkan pada makanan maupun minuman. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nomor 235, Pemanis termasuk kedalam bahan tambahan kimia seperti antioksidan, pemutih, pengawet, pewarna dan lain sebagainya.




2.2         Macam-macam Pemanis Buatan
Baanyak sekali pemanis buatan yang bereda dipasaran. Diantaranya adalah :
1.                  Aspartam.
Aspartam ditemukan pada tahun 1965 oleh James M. Schlatter di perusahaan G.D Seaile. Aspartam lebih manis sekitar 200 kali lipat di bandingkan gula biasa. Aspartam sering digunakan untuk pemanis es krim, gelatin, minuman dan permen karet.
2.                  Sakarin.
Sakarin merupakan pemanis buatan yang sengaja disintesiskan pada tahun 1879 oleh Rames dan Fahlberg. Tingkat kemanisannya mencapai 300 samapi 500 kali lipat dari gula biasa. Sakarin digunakan untuk produk pasta gigi makanan dan juga minuman.
3.                  Sukralosa.
Sukralosa adalah gula pasir yang ter-klorinasi dan mempunyai kemanisan hingga 600 kali lipat dibandingkan dengan gula. Sukralosa digunakan untuk pemanis minuman eskrim, permen karet, produk roti dan makanan lainnya.
4.                  Asesulfam Kalium.
Asesulfam kalium merupakan pemanis buatan bebas kalori. Tingkat keasamannya mencapai 200 kali lipat dibanding gula biasa. Asesulfam kalium sering digunakan sebagai Zat Adiktif pada makanan jenis roti dan minuman berkarbonasi. Pada makanan Asesulfam diberi kode sebagai E950.
5.                  Sorbitol.
Sorbitol merupakan alkohol dengan rumus molekul C6H11O6. Sorbitol banyak ditemukan pada ganggan laut serta buah-buahan. Sorbitol berfungsi sebagai humektan zat teksturizing. Tingkat kemanisannya mencapai 0,6 kali gula dan memberi energi 3,994 kalori per gram.
6.                  Xylitol.  
Xylitol merupakan bentuk alkohol pentahidiat dari Xylon atau disebut juga gula alkohol dan mempunyai rumus kimia C5H7 (OH)5. Tingkat kemanisan mencapai 0,7 kali gula sehingga penggunaannya dibatasi antara 30-50 gram perhari.
7.                  Erithol.
Berbentuk kristal bubuk, berwarna putih, non-higrokopis serta mempunyai tingkat kemanisan 2 kali dari gula.
8.                  Laksitol.
Laksitol mampu menutupi rasa fase mengkonsumsi (aftertaste) yang tidak dikehendaki. Tingkat kemanisannya mencapai 0,4 kali dari gula.
9.                  Malhtol.
Malhtol merupakan tepung dengan kristal putih yang sifat kemanisannya mirip dengan gula. Tingkat kemanisannya mencapai 0,5 kali dari gula.



10.              Manitol.
Manitol bersifat non-higroskopik. Berfungsi sebagai bahan pengisi dalam tablet kunyah atau hisap. Tingat kemanisannya mencapai 0,7 kali dari gula.

2.3         Zat-zat Yang Terkandung Dalam Pemanis Buatan
Semua makhluk hidup dan kehidupan pasti mengandung unsure karbon. Mulai dari gula, karbohidrat, protein maupun lemak.walaupun unsure karbon merupakan salah satu bahan yang terkandung dalam pemanis buatan, namun sejatinya masih ada unsur lain yang berikatan diantaranya :
1.      Fenilalanin dan Asam Asparat. Pemanis buatan yang memiliki kandungan senyawa asam amino fenilalanin dan asam asparal terkandung dalam asparlam.
2.      Karbon. Unsur karbon atau C dalam lambing unsur kimia merupakan salah satu unsur utama dalam gugus karbohidrat ataupun zat gula.
3.      Sulfur. Sulfur atau belerang dengan lambing unsure kimia S terdapat pada pemanis buatan sakarin.
4.      Kalsium dan Natrium. Kalsium dan Natrium merupakan beberapa jenis unsur yang dapat bergabung dalam ikatan rantai karbon pembentuk senyawa pemanis buatan. Biasanya sering terdapat pada sakarin dan siklamat.
5.      Oksigen dan Hidrogen. Unsur oksigen dan hidrogen merupakan beberapa jenis unsur yang dapat membentuk persenyawaan gugus hidroksil, gugus alkohol, gugus eter dan berbagai macam gugus karbon lain termasuk diantaranya gula, karbohidrat dan pemanis buatan.
6.      Alkohol. Kandungan alkohol dalam pemanis buatan ini bukanlah alkohol yang memabukkan. Tetapi sifat fisik dan kimianya yang hamper mirip dengan alkohol, yaitu rasa sejuk dan dingin di mulut serta mudah menguap. Gugus alkohol dapat ditemui pada pemanis buatan Xylitol dan Sorbitol.

2.4         Dampak Negatif Pemanis Buatan Bagi Kesehatan Tubuh
Pemanis buatan biasanya dapat digunakan sebagai bahan pengganti gula. Padahal pemanis buatan tidak kalah berbahayanya dengan gula jika dikonsumsi berlebiha. Berikut bebrapa dampak negatif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh:
1.      Peningkatan Berat badan.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi pemanis buatan dalam minuman dapat meningkatkan berat badan jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Sejak minuman dengan pemanis marak dijual dipasaran memang semakiun tinggi kasus obesitas yang dialami masyarakat.
2.      Menyebabkan Kerusakan Gigi.
Semua minuman ringan dan beberapa minuman olahraga mengandung pemanis yang dapat mengikis enamel gigi dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. Minuman manis juga dapat menyebabkan keasaman pada mulut.
3.      Diabetes Tipe 2.
Penelitian dari Eropa memaparkan bahwa resiko Diabetes tipe 2 meningkat 2 kali lipat lebih tinggi akibat konsumsi minuman sekali saja dalam sehari bisa meningkatkan resiko tersebut.
4.      Hipertensi dan Penyakit Kardiovaskular.
Bahaya terahir dari pemanis buatan bagin kesehatan adalah meningkatnya resiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular, khusunya wanita.





BAB III
LAPORAN HASIL OBSERVASI
3.1     Sejarah Singkat Tentang PT Madubaru
PT. Madubaru telah didirikan pada tahun 1955. Pada awalnya bernama Pabrik Gula Padukan. Pada masa penjajahan Belanda, pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Selanjutnya didirikannya kembali Pabrik Gula Padukan dengan nama Pabrik Gula Madukismo. Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut diahncurkan oleh Belanda.
Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam usaha Pabrik Gula Madukismo. Banyak sekali petani yang akan terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan pabrik sendiri akan menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling. PG/PS Madukismo adalah satu-satunya pabrik gula dan pabrik alkohol atau spirtus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
PT Madubaru memulai produksi gulanya pada tahun 1958 dan mulai memproduksi Alkohol atau Spirtus pada tahun 1959 dengan kontrak utama Machine Fabriek Sabger Hausen Jerman Timur. Perusahaan ini berstatus perseroan terbatas dan disahkan pada 14 Juni 1955.
Produksi utama dari PT Madubaru adalah Gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Heard Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). PT. Madubaru merupakan satu-satunya pabrik gula yang mengolah limbah-limbahnya menjadi Alkohol/ Spirtus PT Madubaru memilki 2 pabrik :
1.                  Pabrik Gula (PG. Madukismo) beroperasi pada tahun1958.
2.                  Pabrik Alkohol/Spirtus (PS. Madukismo) beroperasi pada tahun 1959.
Awalnya 75% saham milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan 25% milik pemerintah RI. Saat ini menjdai 65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan 35% milik pemerintah RI yang dikuasakan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dan kini PT. Madubaru terletak di Desa Padukan, Kelurahan Tirtonimolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3.2    Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1             Visi PG. Madukismo.
PT Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.
3.2.2        Misi PG. Madukismo.
1)      Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri dei Indonesia.
2)      Meghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola secara professional dan inovatif memeberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani.
3)      Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti.
4)      Menempatkan karyawan dan Stackholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian share holder value.

3.3    Kegiatan Produksi dan Bahan Baku Produksi PT. Madubaru
3.3.1        Kegiatan Produksi
PT Madubaru tidak beroperasi 1 tahun penuh tetapi hanya ketika musim panen tebu saja. Lamanya sekitar 6 bulan yang berlangsung antara bulan Mei sampai bulan Oktober. Ketika musim produksi tiba, PT. Madubaru memiliki karyawan sebanyak 4500 orang yang dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1.      Karyawan Tetap. Hanya berjumblah 400 orang dan bekerja penuh selam 1 tahun. Karyawan golongan ini diberi fasilitas kesehatan baik untuk dirinya maupun keluarganya juga diberi tunjangan gaji.
2.      Karyawan Kontrak. karyawan golongan ini ada sekitar 1000 orang, dan hanya bekerja ketika musim produksi. Karyawan ini juga mendapat fasilitas kesehatan, tetapi hanya untuk dirinya sendiri, tidak untuk keluarganya.
3.      Karyawan Borongan. karyawan dengan jumblah terbanyak, yaitu sekitar 3000 orang atau lebih. Karyawan ini hanya bekerja selama masa produksi, dan akan dihentikan ketika ,usi, produksi usai.
3.3.2        Bahan Baku
Bahan baku utama dalam pembuatan gula di PT. Madubaru adalah tebu. PT. Madubaru bekerjasama dengan para petani lokal dengan luas lahan yang digunakan sekitar 5000-6000 Hektar. Usia untuk bisa dibuat menjafi gula sekitar 8-12 bulan.

3.4    Faktor Penghambat PT. Madubaru
Faktor penghambat yang terdapat di PT. Madubaru sebagai berikut :
a.       Adanya mesin-mesin produksi yang rusak.
b.      Adanya pegawai yang kurang disiplin.
c.       Sulitnya jalan akses PT. Madubaru atau PG. Madukismo.
d.      Kurangnya lahan pertanian untuk lahan penanaman.





BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

4.1         Kesimpulan.
Dari serangkaian teori yang telah ditulis oleh penulis, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :
4.1.1        Pemanis buatan adalah senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untukn produk olahan pangan, industri serta makanan dan minuman.
4.1.2        Pemanis buatan memiliki bermacam-macam tingkat kemanisan. Namun, semakin tinggi tingkat kemanisannya semakin besar pula dampak negatifnya.
4.1.3        Dampak negatif pemanis buatan akan meningkat dua kali lebih cepat jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

4.2         Saran.
Berdasarkan landasan teori serta kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan saran sebagai berikut :

4.2.1        Disarankan bagi pembaca agar mengenali makanan dengan tingkat kemanisan yang berbeda-beda.
4.2.2        Bagi pembaca, sebaiknya mengurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan agar tidak mengidap penyakit yang diakibatkan dari pemanis buatan.
4.2.3        Bagi pihak kesehatan sebaiknya mempublikasikan tentang dampak-dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi pemanis buatan.

4.3         Penutup.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah serta Inayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan rsa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulsi ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.



                                                                                 Penulis.

No comments:

Post a Comment