KARYA
TULIS
Diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti
UN/US Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif 1 Punggur
tahun
pelajaran 2017/2018
Oleh:
Nama
|
:
|
WIJI LESTARI
|
NIS/NISN
|
:
|
1749
|
Kelas
|
:
|
XII
(Dua Belas)
|
Program
Studi
|
:
|
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
|
MADRASAH ALIYAH (MA) MA’ARIF 1 PUNGGUR
LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Indonesia
adalah Negara yang memiliki iklim tropis. Indonesia juga merupakan Negara yang
memiliki tanaman yang indah dan unik. Terkadang ada juga tanman langka yang
bisa dijumpai di Indonesia.
Tanaman-tanaman
tersebut dapat tumbuh dengan mudah di seluruh tanah air dikarenakan tanaman
tersebut cukup mendapat cahaya Matahari dan suburnya tanah. Oleh karena itu tumbuhan
dapat berkembang dengan cepat.
Dari
banyaknya tanaman yang hidup di Indonesia ada tanaman Tebu. tanaman tebu dapat
dinikmati secara langsung atau melalui beberapa proses pengolahan, diantaranya
tanaman tebu dapat diolah menjadi gula.
Gula
merupakan salah satu bahan yang mempunyai rasa manis. Gula biasanya dibutuhkan
pada makanan ataupun minuman agar rasanya lebih menarik dengan rasa manis dari
gula.
Namun seiring dengan
berjalannya waktu, rasa manis dari gula sudah mulai tergantikan dengan adanya
produk-produk pemanis buatan. Pemanis buatan tersebut dapat membahayakan tubuh
manusia. Terlebih-lebih jika dikonsumsi dalam jumblah banyak dan dalam jangka
waktu yang lama.
Bahaya
yang ditimbulkan dari pemanis buatan sangat banyak. Tetapi, jarang sekali yang
mengerti dan memahami bahaya-bahaya mengkonsumsi pemanis buatan tersebut,
dikarenakan minimnya pengetahuan.
Mengingat
banyaknya bahaya dari pemanis buatan, yang jarang kita ketahui menjadi sebuah
alasan dan mendorong penulis untuk mengangkat judul karya tulis “DAMPAK NEGATIF
PEMANIS BUATAN BAGI TUBUH MANUSIA”.
1.2 Batasan Masalah
Untuk
membatasi dari pembahasan supaya tidak terlalu luas dalam penyusunan karya
tulis ini maka penulis memberi beberapa batasan sebagai berikut :
1.2.1
Pengertian
pemanis buatan.
1.2.2
Macam-macam
pemanis buatan.
1.2.3
Zat-zat yang
terkandung dalam pemanis buatan.
1.2.4
Dampak neagtif pemanis
buatan bagi kesehatan tubuh.
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam
penulisan karya tulis ini penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya :
1) Untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti UN/US Madrasah Aliyah Ma’arif 1 Punggur
tahun ajaran 2017/2018.
2) Penulis
ingin mengetahui tentang pemanis buatan dan zat-zat yang terkandung di
dalamnya.
3) Penulis
ingin mengetahui tentang dampak negatif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh
manusia.
4) Untuk
menambah weawasan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
1.4 Waktu dan Tempat
Observasi
Penulis
melakukan penelitian secara langsung pada hari Rabu 21 Desember di PG.
Madukismo, Yogyakarta.
1.5 Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang dilakukan penulis pada waktu penelitian yaitu Interview dan
Observasi :
1.5.1
Interview
Interview
adalah metode penelitian yang di lakukan dengan bertatap muka secara langsung
antara pewawancara dan narasumber, untuk dimintai keterangan yaitu tanya jawab langsung
kepada salah satu karyawan yang bekerja di PG Madukismo Yogyakarta.
1.5.2
Observasi
Observasi adalah
metode penelitian atau pengamatan untuk meninjau secara langsung di lapangan
guna melihat dengan jelas sarana dan prasarana yang ada serta kegiatan apa saja
yang dilakukan di PG. Madukismo Yogyakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Pemanis Buatan
Menurut
seorang peneliti Eropa pemanis buatan adalah senyawa kimia yang sering
ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan. Industri serta
makanan dan minuman.
Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pemanis
adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam bahan makanan dan minuman.
Sedangkan buatan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah suatu bahan yang dibuat menyerupai aslinya baik dari
alam maupun dari bahan-bahan kimia.
Jadi, pemanis
buatan adalah senyawa kimia yang dibuat menyerupai aslinya yang biasa
ditambahkan pada makanan maupun minuman. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
(Menkes) RI Nomor 235, Pemanis termasuk kedalam bahan tambahan kimia seperti
antioksidan, pemutih, pengawet, pewarna dan lain sebagainya.
2.2
Macam-macam
Pemanis Buatan
Baanyak sekali pemanis
buatan yang bereda dipasaran. Diantaranya adalah :
1.
Aspartam.
Aspartam
ditemukan pada tahun 1965 oleh James M. Schlatter di perusahaan G.D Seaile.
Aspartam lebih manis sekitar 200 kali lipat di bandingkan gula biasa. Aspartam
sering digunakan untuk pemanis es krim, gelatin, minuman dan permen karet.
2.
Sakarin.
Sakarin
merupakan pemanis buatan yang sengaja disintesiskan pada tahun 1879 oleh Rames
dan Fahlberg. Tingkat kemanisannya mencapai 300 samapi 500 kali lipat dari gula
biasa. Sakarin digunakan untuk produk pasta gigi makanan dan juga minuman.
3.
Sukralosa.
Sukralosa
adalah gula pasir yang ter-klorinasi dan mempunyai kemanisan hingga 600 kali
lipat dibandingkan dengan gula. Sukralosa digunakan untuk pemanis minuman
eskrim, permen karet, produk roti dan makanan lainnya.
4.
Asesulfam
Kalium.
Asesulfam
kalium merupakan pemanis buatan bebas kalori. Tingkat keasamannya mencapai 200
kali lipat dibanding gula biasa. Asesulfam kalium sering digunakan sebagai Zat
Adiktif pada makanan jenis roti dan minuman berkarbonasi. Pada makanan
Asesulfam diberi kode sebagai E950.
5.
Sorbitol.
Sorbitol
merupakan alkohol dengan rumus molekul C6H11O6.
Sorbitol banyak ditemukan pada ganggan laut serta buah-buahan. Sorbitol berfungsi
sebagai humektan zat teksturizing. Tingkat kemanisannya mencapai 0,6 kali gula
dan memberi energi 3,994 kalori per gram.
6.
Xylitol.
Xylitol
merupakan bentuk alkohol pentahidiat dari Xylon atau disebut juga gula alkohol
dan mempunyai rumus kimia C5H7 (OH)5. Tingkat
kemanisan mencapai 0,7 kali gula sehingga penggunaannya dibatasi antara 30-50
gram perhari.
7.
Erithol.
Berbentuk
kristal bubuk, berwarna putih, non-higrokopis serta mempunyai tingkat kemanisan
2 kali dari gula.
8.
Laksitol.
Laksitol
mampu menutupi rasa fase mengkonsumsi (aftertaste) yang tidak dikehendaki.
Tingkat kemanisannya mencapai 0,4 kali dari gula.
9.
Malhtol.
Malhtol
merupakan tepung dengan kristal putih yang sifat kemanisannya mirip dengan
gula. Tingkat kemanisannya mencapai 0,5 kali dari gula.
10.
Manitol.
Manitol bersifat
non-higroskopik. Berfungsi sebagai bahan pengisi dalam tablet kunyah atau
hisap. Tingat kemanisannya mencapai 0,7 kali dari gula.
2.3
Zat-zat
Yang Terkandung Dalam Pemanis Buatan
Semua
makhluk hidup dan kehidupan pasti mengandung unsure karbon. Mulai dari gula,
karbohidrat, protein maupun lemak.walaupun unsure karbon merupakan salah satu
bahan yang terkandung dalam pemanis buatan, namun sejatinya masih ada unsur
lain yang berikatan diantaranya :
1. Fenilalanin
dan Asam Asparat. Pemanis buatan yang memiliki kandungan senyawa asam amino
fenilalanin dan asam asparal terkandung dalam asparlam.
2. Karbon.
Unsur karbon atau C dalam lambing unsur kimia merupakan salah satu unsur utama
dalam gugus karbohidrat ataupun zat gula.
3. Sulfur.
Sulfur atau belerang dengan lambing unsure kimia S terdapat pada pemanis buatan
sakarin.
4. Kalsium
dan Natrium. Kalsium dan Natrium merupakan beberapa jenis unsur yang dapat
bergabung dalam ikatan rantai karbon pembentuk senyawa pemanis buatan. Biasanya
sering terdapat pada sakarin dan siklamat.
5. Oksigen
dan Hidrogen. Unsur oksigen dan hidrogen merupakan beberapa jenis unsur yang
dapat membentuk persenyawaan gugus hidroksil, gugus alkohol, gugus eter dan
berbagai macam gugus karbon lain termasuk diantaranya gula, karbohidrat dan
pemanis buatan.
6. Alkohol.
Kandungan alkohol dalam pemanis buatan ini bukanlah alkohol yang memabukkan.
Tetapi sifat fisik dan kimianya yang hamper mirip dengan alkohol, yaitu rasa
sejuk dan dingin di mulut serta mudah menguap. Gugus alkohol dapat ditemui pada
pemanis buatan Xylitol dan Sorbitol.
2.4
Dampak
Negatif Pemanis Buatan Bagi Kesehatan Tubuh
Pemanis
buatan biasanya dapat digunakan sebagai bahan pengganti gula. Padahal pemanis
buatan tidak kalah berbahayanya dengan gula jika dikonsumsi berlebiha. Berikut
bebrapa dampak negatif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh:
1. Peningkatan
Berat badan.
Sebuah
penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi pemanis buatan dalam minuman dapat
meningkatkan berat badan jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Sejak
minuman dengan pemanis marak dijual dipasaran memang semakiun tinggi kasus
obesitas yang dialami masyarakat.
2. Menyebabkan
Kerusakan Gigi.
Semua
minuman ringan dan beberapa minuman olahraga mengandung pemanis yang dapat mengikis
enamel gigi dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. Minuman manis juga dapat
menyebabkan keasaman pada mulut.
3. Diabetes
Tipe 2.
Penelitian
dari Eropa memaparkan bahwa resiko Diabetes tipe 2 meningkat 2 kali lipat lebih
tinggi akibat konsumsi minuman sekali saja dalam sehari bisa meningkatkan
resiko tersebut.
4. Hipertensi
dan Penyakit Kardiovaskular.
Bahaya terahir
dari pemanis buatan bagin kesehatan adalah meningkatnya resiko hipertensi dan
penyakit kardiovaskular, khusunya wanita.
BAB III
LAPORAN HASIL OBSERVASI
3.1
Sejarah Singkat Tentang PT Madubaru
PT.
Madubaru telah didirikan pada tahun 1955. Pada awalnya bernama Pabrik Gula
Padukan. Pada masa penjajahan Belanda, pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya
dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Selanjutnya didirikannya
kembali Pabrik Gula Padukan dengan nama Pabrik Gula Madukismo. Gagasan
pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena banyak dari
karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut diahncurkan
oleh Belanda.
Pembangunan
kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi
orang bekerja dan terlibat dalam usaha Pabrik Gula Madukismo. Banyak sekali
petani yang akan terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan pabrik
sendiri akan menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling. PG/PS
Madukismo adalah satu-satunya pabrik gula dan pabrik alkohol atau spirtus di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
PT Madubaru memulai
produksi gulanya pada tahun 1958 dan mulai memproduksi Alkohol atau Spirtus
pada tahun 1959 dengan kontrak utama Machine
Fabriek Sabger Hausen Jerman Timur. Perusahaan ini berstatus perseroan
terbatas dan disahkan pada 14 Juni 1955.
Produksi
utama dari PT Madubaru adalah Gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Heard
Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). PT. Madubaru merupakan satu-satunya
pabrik gula yang mengolah limbah-limbahnya menjadi Alkohol/ Spirtus PT Madubaru
memilki 2 pabrik :
1.
Pabrik Gula (PG.
Madukismo) beroperasi pada tahun1958.
2.
Pabrik
Alkohol/Spirtus (PS. Madukismo) beroperasi pada tahun 1959.
Awalnya 75% saham milik Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dan 25% milik pemerintah RI. Saat ini menjdai 65% milik Sri
Sultan Hamengkubuwono IX dan 35% milik pemerintah RI yang dikuasakan kepada PT
Rajawali Nusantara Indonesia. Dan kini PT. Madubaru terletak di Desa Padukan,
Kelurahan Tirtonimolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
3.2
Visi
dan Misi Perusahaan
3.2.1
Visi PG.
Madukismo.
PT
Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan
petani sebagai mitra sejati.
3.2.2
Misi PG.
Madukismo.
1) Menghasilkan
gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan
industri dei Indonesia.
2) Meghasilkan
produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola
secara professional dan inovatif memeberikan pelayanan yang prima kepada
pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani.
3) Mengembangkan
produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti.
4) Menempatkan
karyawan dan Stackholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses
penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian share holder value.
3.3
Kegiatan
Produksi dan Bahan Baku Produksi PT. Madubaru
3.3.1
Kegiatan Produksi
PT
Madubaru tidak beroperasi 1 tahun penuh tetapi hanya ketika musim panen tebu
saja. Lamanya sekitar 6 bulan yang berlangsung antara bulan Mei sampai bulan
Oktober. Ketika musim produksi tiba, PT. Madubaru memiliki karyawan sebanyak
4500 orang yang dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1. Karyawan
Tetap. Hanya berjumblah 400 orang dan bekerja penuh selam 1 tahun. Karyawan
golongan ini diberi fasilitas kesehatan baik untuk dirinya maupun keluarganya
juga diberi tunjangan gaji.
2. Karyawan
Kontrak. karyawan golongan ini ada sekitar 1000 orang, dan hanya bekerja ketika
musim produksi. Karyawan ini juga mendapat fasilitas kesehatan, tetapi hanya
untuk dirinya sendiri, tidak untuk keluarganya.
3. Karyawan
Borongan. karyawan dengan jumblah terbanyak, yaitu sekitar 3000 orang atau
lebih. Karyawan ini hanya bekerja selama masa produksi, dan akan dihentikan
ketika ,usi, produksi usai.
3.3.2
Bahan Baku
Bahan
baku utama dalam pembuatan gula di PT. Madubaru adalah tebu. PT. Madubaru
bekerjasama dengan para petani lokal dengan luas lahan yang digunakan sekitar
5000-6000 Hektar. Usia untuk bisa dibuat menjafi gula sekitar 8-12 bulan.
3.4
Faktor
Penghambat PT. Madubaru
Faktor
penghambat yang terdapat di PT. Madubaru sebagai berikut :
a. Adanya
mesin-mesin produksi yang rusak.
b. Adanya
pegawai yang kurang disiplin.
c. Sulitnya
jalan akses PT. Madubaru atau PG. Madukismo.
d. Kurangnya
lahan pertanian untuk lahan penanaman.
BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
4.1
Kesimpulan.
Dari serangkaian teori
yang telah ditulis oleh penulis, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :
4.1.1
Pemanis buatan
adalah senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untukn produk olahan
pangan, industri serta makanan dan minuman.
4.1.2
Pemanis buatan
memiliki bermacam-macam tingkat kemanisan. Namun, semakin tinggi tingkat kemanisannya
semakin besar pula dampak negatifnya.
4.1.3
Dampak negatif
pemanis buatan akan meningkat dua kali lebih cepat jika dikonsumsi dalam jangka
waktu panjang.
4.2
Saran.
Berdasarkan landasan
teori serta kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan saran sebagai
berikut :
4.2.1
Disarankan bagi
pembaca agar mengenali makanan dengan tingkat kemanisan yang berbeda-beda.
4.2.2
Bagi pembaca,
sebaiknya mengurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis
buatan agar tidak mengidap penyakit yang diakibatkan dari pemanis buatan.
4.2.3
Bagi pihak
kesehatan sebaiknya mempublikasikan tentang dampak-dampak yang ditimbulkan dari
mengkonsumsi pemanis buatan.
4.3
Penutup.
Dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayah serta Inayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
Selanjutnya
penulis mengucapkan rsa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan karya tulsi ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Amin
Ya Rabbal ‘Alamin.
Penulis.
No comments:
Post a Comment