Saturday, March 4, 2017

Cerita Cinta Santri

Ku buka mata hati untuk sungguh-sungguh mencari ilmu di pesantren. Karena ibu di rumah hanya seorang diri. Dan aku ingin sekali bisa mengangkat derajat ibu yang usianya sudah tua rentah.
Awal aku berangkat di pondok pesantren dengan bekal seadanya. Baju Taqwa tiga dan sarung Atlas dua itu pun peninggalan dari sang abah yang sudah meninggal dua tahun yang lalu.
“Ibu… Doakan anakmu ini supaya hasil olehe golek kaweruh ngelmu lan bisho kumpul sareng ulama”
Ngaji (nggolek barang sing aji)
Ngaji (Ngatur jiwo)
Ngaji (Ngaweruhi barang sing aji)
Saat aku sudah di depan pintu gerbang “Bismillaah niat ingsun nekani kewajiban Tholabul ilmi ngedohne kebodohan”
Aku sowan kepada sang Yai..
“Assalaamu’alaikuum..”
Tiba-tiba ada putrinya yang mempersilahkan masuk.
Dia imut masih kecil
“Buyaaaaa.. Ada tamu kang kang…”
Lari sambil berteriak.
“Monggo masuuk.. Wa’alaikumussalamWonten npo cah..?”http://nengahnyappur.com/cerita-cinta-santri/

Fathimah Al-Wifaqih
Santri di PPSQ asy-Syadzili Pasir Malang

No comments:

Post a Comment