Saturday, October 28, 2017

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI PG MADUKISMO


PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI PG MADUKISMO

KARYA TULIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mengikuti UN/US Madrasah Aliyah
Tahun Pelajaran 2017/2018

Oleh :
Nama                : Masfiatul Fikriyah
NIS                  : 1778
Kelas                : XII (Dua Belas)
Program            : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


MADRASAH ALIYAH MA’ARIF 01 PUNGGUR
LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan indutrsi yang ada di indonesia sangat pesat yang meliputi industri rumahan maupun industri pabrik, kini sangat mudah ditemukan sebuah industri yang letaknya dekat dengan permukiman warga. Letaknya sebuah pabrik yang berdekatan dengan permukiman warga tentu dapat menimbulkan berbagai dampak, seperti limbah padat, cair ataupun gas. Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar. Aktifnya perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya proses yang dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan produk disuatu prindustrian. Limbah atau sampah memang merupaka suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting, terutama untuk mengatasi masalah penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan di kota-kota besar maupun di pedalaman. Beberapa pabrik di indonesia kini sudah mulai menerapkan sistem pengelolaan limbah untuk mengurangi dampak polusi dari limbah-limbah tersebut. Bahkan ada beberapa yang memanfaatkan limbah prabriknya untuk dijadikan produk baru yang berguna, yang tentunya diolah melalui proses tertentu. Salah satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain-lain.
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah karya tulis yang berjudul “PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI PG MADUKISMO”. Penulis berharap dapat mengetahui bagaimana cara mengolah limbah padat di PG Madukismo. Karena judul ini berkaitan dengan progrm studi yang diambil penulis.

1.2  Batasan Masalah
Untuk mempermudah penulis dalam mencari data atau informasi untuk membuat karya tulis dan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi karya tulis ini, maka penulis membuat batasan masalah yaitu :
1.2.1        Pengertian limbah?
1.2.2        Jenis-jenis limbah di PG Madukismo?
1.2.3        Bagaimana cara pengelolaan limbah hasil produksi PG Madukismo

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Karya Tulis yang dilakukan oleh penulis antara lain :
1.3.1             Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti UN/US Madrasah Aliyah Tahun Pelajaran 2017/2018.
1.3.2             Penulis ingin mengetahui jenis limbah yang dihasilkan oleh PG Madukismo.
1.3.3             Penulis ingin mengetahui bagaimana cara pengelolaan limbah i PG Madukismo.

1.4  Waktu dan Tempat Penelitian
1.4.1                  Waktu Penelitian
Sebagaimana telah disetujui oleh MA Ma’arif 01 Punggur penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, tanggal 21 Desember 2016.

1.4.2                  Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini bertempat di PG Madukismo yang beralamatkan Tromol Pos 49 Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul daerah Istimewa Yogyakarta.

1.5  Metode Penelitian
1.5.1                  Observasi
Penilus melakukan penelitian secara langsung di PG Madukismo Yogyakarta. Disana penyusun mengadakan Observasi mengenai hal-hali yang berkaitan dengan cara pengelolaan limbah.



1.5.2                  Studi Pustaka
Selain Observasi secara langsung penulis juga mencari informasi tentang cara pengelolaan limbah di PG Madukismo dari sumber internet dan buku Karya Tulis yang sudah ada.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah
Gabungan cairan atau sampah yang terbawa air dari tempat tinggal, kantor, bangunan, perdagangan, perindustrian, serta air tanah, iar permukaan, dan air hujan yang mungkin ada. (Thobanoglous dan Ellianssen, 1979).

Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktifitas manusia atau proses-proses alam, dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi yang negatif (Ir. Hieronymus Budi Santoso)
Limbah adalah benda atau zat yang timbul dari hasil kegiatan manusia yang tidak digunakan lagi, sehingga dibuang. ( Cahya Budi Utomo).

Limbah adalah bahan atau barang sisa dari suatu kegiatan atau proses produksi yag fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia atau hewan. (KEPUTUSAN MENPERINDANG RI NO 231/MPR/KEP/7/1997 PASAL 1).

 


2.2 Jenis-jenis Limbah di PG Madukismo
2.2.1 Limbah Padat
a.       Pasir/ Lumpur
Berupa kotoran yang dibawa oleh nira mentah.
b.      Abu ketel Uap
Merupakan sisa pembakaran di stasiun ketel uap.
c.       Debu atau Longes Ketel Uap
Merupakan debu hitam yang keluar lewat cerobong asap
d.      Blothong
Merupakan endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di stasiun pemurnian nira.
2.2.2 Limbah Cair
a. Bocoran minyak pelamas
berasal dari pelumas mesin-mesin distasiun gilingan dan pelumas yang terbawa pada air cucian kendaraan garasi pabrik.
b. Limbah soda
Berasal dari cucian papan penguapan dipabrik gula yang kandungan COD dan BOD nya cukup tinggi
2.2.3 Limbah Gas
Berupa bau belerang dan bau busuk lain yang dihasilkan selama proses pembuatan gula.

2.3 Cara Pengolahan Limbah Hasil Produksi PG Madukismo
2.3.1 Limbah Padat
a. Pasir Atau Lumpur
Pasir dipisahkan dengan dorrclone kemudian dimanfaatkan untuk uruq lahan atas permintaan masyarakat
b. Abu Ketel Uap
Abu ditampung dengan lori jading dan dimanfaatkan juga untuk urug lahan yang memerlukan. Sekarang juga digunakan untuk bahan baku pupuk.
c. Debu Atau Langes Dari Kentel Uap
Debu yang keluar dari cerobong asap, ditangkap dengan alat penangkap debu (dust collector) dan ditampung dalam lori jading.
d. Blotong
Blotong dipisahkan dengan alat rotary filter. Limbah padat blotong yang cukup besar tiap harinya sekitar 100 ton/hari. Pabrik membeli lahan seluas disekitar pabrik untuk menempatkan limbah tersebut, karena limbah blotong biasanya dibuang dengan cara penumpukan. Oleh masyarakat sekitar limbah yang dibuang, terutama blotong (ampas tebu) diambil secara Cuma-Cuma untuk pembuatan asbes, genting, pupuk, kompas dan dijadikan bahan bakar industri batubata, karena blothong ini masih mengandung sejumlah belerang sehingga baik untuk dijadikan sebagai bahan bakar.
Pihak PG Madukismo melakukan pengovenan blothong pada oven dengan suhu 105O dalam kurun 3 jam sebelum membuangnya. Tujuan blothong di oven untuk mengurangi kadar air yang terdapat di blothong tersebut. Sehingga tidak menimbulkan bau yang sangat menyekat ketika dibuang. Saat ini pihak PG Madukismo memanfaatkan blothong sebagai bahan baku dalam pembuatan kompos.

2.3.2 Limbah Cair
a. Bocoran Minyak Pelumas
Bocoran minyak ini dipisahkan dari air limbah didalam bak penangkap minyak, kemudian ditampung dalam drum-drum untuk dimanfaatkan lagi.
b. Limbah Soda
Limbah yang jumlahnya relatif sedikit ini, pengelolaan diikutkan di UPLC (Unit Pengelohan Limbah Cair) yang ada.
2.3.3 Limbah Gas
Limbah yang berupa gas ini ditanggulangi oleh alat-alat terkait (Inhouse Keeping). Untuk mengatasi hal tersebut, pada kerel dilengkapi dengan dust collector dan cydone yang dapat memisahkan partikel dari gas dengan cara memasukkan aliran gas menurut gerakan rotasi dan membentuk vorteks gaya sentrifugar yang akan melempar partikel secara radial kearah dinding cerobong.





BAB III
LAPORAN HASIL OBSERVASI

3.1  Sejarah Singkat Berdirinya PG Madukismo
PT Madukismo yang terletak didaerah kabupaten bantul provinsi daerah istimewa yogyakarta mempunyai usaha pokok pabrik gula dan pabrik spirtus yang terkenal dikalangan masyarakat luas dengan sebutan PG/PS Madukismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi suatu perusahaan argo industri persaingan bebas diarea globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati.

PG Madukismo didirikan pada tahun 1955 atas Prakarsa Sri Sultan Hamangkubuono IX. Setelah itu pada tanggal 29 Mei 1958 diresmikan oleh Presiden Ir. Suekarno. Pabrik gula ini mulai produksi pada tahun 1958 sedangkan pabrik alkohol dan spirtus baru produksi pada tahun 1959. Kontraktor utama di PG Madukismo adalah Machine Fabriek Sangerhausen, Jerman Timur. Status perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki 2 pabrik yaitu Pabrik Gula (PG) dan Pabrik Spirtus (PS) Madukismo. Pemilik saham 65% adalah Sri Sultan Hamangkubuono IX dan 35% memiliki Pemerintah Republik Indonesia.
 


3.2  Visi dan Misi PG Madukismo
3.2.1        Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang apapun visi yang terdapat di PG Madukismo adalah :
PT Madukismo menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.

3.2.2        Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usaha mewujudkan visi. Adapun misi yang terdapat di PG Madukismo antara lain :
1.      Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri di Indonesia.
2.      Menghasilkan produk dengan menanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif, serta memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani.
3.      Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti.
4.       Menempatkan karyawan dan stake holders lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian stake holder values.

3.3  Fasilitas yang Terdapat di PG Madukismo
PG Madukismo memiliki beberapa fasilitas atau perlengkapan-perlengkapan diantara lain :
3.3.1        Pabrik Spirtus Madukismo
3.3.2        Gedung Pertemuan Madu Candya
3.3.3        Wisma Madukismo

3.4  Faktor Penghambat Dan Kesulitan di PG Madukismo
Faktor penghambat adalah hal-hal yang berpengaruh sedikit atau bahkan menghentikan sesuatu menjadi lebih dari sebelumnya. Adapun faktor penghambat dan kesulitan di PG Madukismo diantaranya yaitu :
3.4.1        Adanya mesin-mesin produksi yang rusak
3.4.2        Adanya pegawai yang kurang disiplin
3.4.3        Sulitnya jalan akses PT Madubaru atau PG Madukismo

3.5  Faktor Penghambat Observasi
Pada saat melakukan observasi , PG Madukismo tidak pada jadwal produksinya. Jadi penulis melakukan observasi disana dengan cara mengelilingi PG Madukismo dengan menggunakan kereta dan memasuki gedung mesin-mesin pembuatan gula.




BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
4.1.1        Perusahaan ini tidak ingin merugikan masyaratak setempat akibat limbah yang dihasilkan selama proses produksi gula, maka perusahaan ini berusaha memanfaatkan limbahnya. Limbah di PG Madukismo dapat dimanfaatkan kembali diantaranya dapat dijadikan pupuk kompos, bahan pembuatan asbes, genteng, batubata dll.

4.1.2        Limbah yang sering sekali kita anggap tidak berguna ternyata memiliki nilai baru apabila kita memiliki kemampuan dalam memanfaatkannya.

4.1.3        Melalui pemanfaatan limbah selain kita dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh limbah, kita juga dapat menghasilkan suatu produk baru yang memiliki nilai guna.



 

4.2  Saran-saran
Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan di PG Madukismo penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
4.2.1        Hendaknya pemanfaatan limbah di PG Madukismo ini lebih ditingkatkan kembali, agar pengolahan ini semakin bermanfaat dan dapat semakin menekan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan.

4.2.2        Kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa alangkah lebih baiknya apabila terus giat belajar dan berlatih supaya dikemudian hari kita dapat menjadi pemuda atau pemudi yang terampil dalam mengolah hasil alam dan juga dampak buruk yang dihasilkan.

4.3  Penutup
Dengan  mengucap rasa syukur kepada allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya penuli dapat menyelesaikan karya tulis ini. Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Karya tulis ini masih belum menunjukkan kesempurnaan karena masih ada kejanggalan atau kekeliruan baik dalam kata-kata maupun penyusunannya.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis yang berjudul “PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI PG MADUKISMO” masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya, yang menjadi do’a dan harapan penulis tidak lain agar karya tulis yang berjudul “PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DI PG MADUKISMO” ini dpat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi semuai pihak yang membantu, penulis mengucapkan terima kasih.

            Amin ya robbal alamin

DAMPAK NEGATIF PEMANIS BUATAN BAGI KESEHATAN TUBUH


DAMPAK NEGATIF PEMANIS BUATAN BAGI KESEHATAN TUBUH

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti UN/US Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif 1 Punggur
tahun pelajaran 2017/2018

 






Oleh:
Nama
:
WIJI LESTARI
NIS/NISN
:
1749
Kelas
:
XII (Dua Belas)
Program Studi
:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

logo-lembaga.jpg
MADRASAH ALIYAH (MA) MA’ARIF 1 PUNGGUR
LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2017/2018






BAB I
PENDAHULUAN 
1.1  Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah Negara yang memiliki iklim tropis. Indonesia juga merupakan Negara yang memiliki tanaman yang indah dan unik. Terkadang ada juga tanman langka yang bisa dijumpai di Indonesia.
Tanaman-tanaman tersebut dapat tumbuh dengan mudah di seluruh tanah air dikarenakan tanaman tersebut cukup mendapat cahaya Matahari dan suburnya tanah. Oleh karena itu tumbuhan dapat berkembang dengan cepat.
Dari banyaknya tanaman yang hidup di Indonesia ada tanaman Tebu. tanaman tebu dapat dinikmati secara langsung atau melalui beberapa proses pengolahan, diantaranya tanaman tebu dapat diolah menjadi gula.
Gula merupakan salah satu bahan yang mempunyai rasa manis. Gula biasanya dibutuhkan pada makanan ataupun minuman agar rasanya lebih menarik dengan rasa manis dari gula.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, rasa manis dari gula sudah mulai tergantikan dengan adanya produk-produk pemanis buatan. Pemanis buatan tersebut dapat membahayakan tubuh manusia. Terlebih-lebih jika dikonsumsi dalam jumblah banyak dan dalam jangka waktu yang lama.
Bahaya yang ditimbulkan dari pemanis buatan sangat banyak. Tetapi, jarang sekali yang mengerti dan memahami bahaya-bahaya mengkonsumsi pemanis buatan tersebut, dikarenakan minimnya pengetahuan.
Mengingat banyaknya bahaya dari pemanis buatan, yang jarang kita ketahui menjadi sebuah alasan dan mendorong penulis untuk mengangkat judul karya tulis “DAMPAK NEGATIF PEMANIS BUATAN BAGI TUBUH MANUSIA”.

1.2  Batasan Masalah
Untuk membatasi dari pembahasan supaya tidak terlalu luas dalam penyusunan karya tulis ini maka penulis memberi beberapa batasan sebagai berikut :
1.2.1        Pengertian pemanis buatan.
1.2.2        Macam-macam pemanis buatan.
1.2.3        Zat-zat yang terkandung dalam pemanis buatan.
1.2.4        Dampak neagtif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh.

1.3  Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya :
1)      Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti UN/US Madrasah Aliyah Ma’arif 1 Punggur tahun ajaran 2017/2018.
2)      Penulis ingin mengetahui tentang pemanis buatan dan zat-zat yang terkandung di dalamnya.
3)      Penulis ingin mengetahui tentang dampak negatif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh manusia.
4)      Untuk menambah weawasan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

1.4  Waktu dan Tempat Observasi
Penulis melakukan penelitian secara langsung pada hari Rabu 21 Desember di PG. Madukismo, Yogyakarta.

1.5  Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan penulis pada waktu penelitian yaitu Interview dan Observasi :
1.5.1                  Interview
Interview adalah metode penelitian yang di lakukan dengan bertatap muka secara langsung antara pewawancara dan narasumber, untuk dimintai keterangan yaitu tanya jawab langsung kepada salah satu karyawan yang bekerja di PG Madukismo Yogyakarta.
1.5.2                  Observasi
Observasi adalah metode penelitian atau pengamatan untuk meninjau secara langsung di lapangan guna melihat dengan jelas sarana dan prasarana yang ada serta kegiatan apa saja yang dilakukan di PG. Madukismo Yogyakarta.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Pengertian Pemanis Buatan

Menurut seorang peneliti Eropa pemanis buatan adalah senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan. Industri serta makanan dan minuman.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pemanis adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam bahan makanan dan minuman. Sedangkan buatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu bahan yang dibuat menyerupai aslinya baik dari alam maupun dari bahan-bahan kimia.
Jadi, pemanis buatan adalah senyawa kimia yang dibuat menyerupai aslinya yang biasa ditambahkan pada makanan maupun minuman. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nomor 235, Pemanis termasuk kedalam bahan tambahan kimia seperti antioksidan, pemutih, pengawet, pewarna dan lain sebagainya.




2.2         Macam-macam Pemanis Buatan
Baanyak sekali pemanis buatan yang bereda dipasaran. Diantaranya adalah :
1.                  Aspartam.
Aspartam ditemukan pada tahun 1965 oleh James M. Schlatter di perusahaan G.D Seaile. Aspartam lebih manis sekitar 200 kali lipat di bandingkan gula biasa. Aspartam sering digunakan untuk pemanis es krim, gelatin, minuman dan permen karet.
2.                  Sakarin.
Sakarin merupakan pemanis buatan yang sengaja disintesiskan pada tahun 1879 oleh Rames dan Fahlberg. Tingkat kemanisannya mencapai 300 samapi 500 kali lipat dari gula biasa. Sakarin digunakan untuk produk pasta gigi makanan dan juga minuman.
3.                  Sukralosa.
Sukralosa adalah gula pasir yang ter-klorinasi dan mempunyai kemanisan hingga 600 kali lipat dibandingkan dengan gula. Sukralosa digunakan untuk pemanis minuman eskrim, permen karet, produk roti dan makanan lainnya.
4.                  Asesulfam Kalium.
Asesulfam kalium merupakan pemanis buatan bebas kalori. Tingkat keasamannya mencapai 200 kali lipat dibanding gula biasa. Asesulfam kalium sering digunakan sebagai Zat Adiktif pada makanan jenis roti dan minuman berkarbonasi. Pada makanan Asesulfam diberi kode sebagai E950.
5.                  Sorbitol.
Sorbitol merupakan alkohol dengan rumus molekul C6H11O6. Sorbitol banyak ditemukan pada ganggan laut serta buah-buahan. Sorbitol berfungsi sebagai humektan zat teksturizing. Tingkat kemanisannya mencapai 0,6 kali gula dan memberi energi 3,994 kalori per gram.
6.                  Xylitol.  
Xylitol merupakan bentuk alkohol pentahidiat dari Xylon atau disebut juga gula alkohol dan mempunyai rumus kimia C5H7 (OH)5. Tingkat kemanisan mencapai 0,7 kali gula sehingga penggunaannya dibatasi antara 30-50 gram perhari.
7.                  Erithol.
Berbentuk kristal bubuk, berwarna putih, non-higrokopis serta mempunyai tingkat kemanisan 2 kali dari gula.
8.                  Laksitol.
Laksitol mampu menutupi rasa fase mengkonsumsi (aftertaste) yang tidak dikehendaki. Tingkat kemanisannya mencapai 0,4 kali dari gula.
9.                  Malhtol.
Malhtol merupakan tepung dengan kristal putih yang sifat kemanisannya mirip dengan gula. Tingkat kemanisannya mencapai 0,5 kali dari gula.



10.              Manitol.
Manitol bersifat non-higroskopik. Berfungsi sebagai bahan pengisi dalam tablet kunyah atau hisap. Tingat kemanisannya mencapai 0,7 kali dari gula.

2.3         Zat-zat Yang Terkandung Dalam Pemanis Buatan
Semua makhluk hidup dan kehidupan pasti mengandung unsure karbon. Mulai dari gula, karbohidrat, protein maupun lemak.walaupun unsure karbon merupakan salah satu bahan yang terkandung dalam pemanis buatan, namun sejatinya masih ada unsur lain yang berikatan diantaranya :
1.      Fenilalanin dan Asam Asparat. Pemanis buatan yang memiliki kandungan senyawa asam amino fenilalanin dan asam asparal terkandung dalam asparlam.
2.      Karbon. Unsur karbon atau C dalam lambing unsur kimia merupakan salah satu unsur utama dalam gugus karbohidrat ataupun zat gula.
3.      Sulfur. Sulfur atau belerang dengan lambing unsure kimia S terdapat pada pemanis buatan sakarin.
4.      Kalsium dan Natrium. Kalsium dan Natrium merupakan beberapa jenis unsur yang dapat bergabung dalam ikatan rantai karbon pembentuk senyawa pemanis buatan. Biasanya sering terdapat pada sakarin dan siklamat.
5.      Oksigen dan Hidrogen. Unsur oksigen dan hidrogen merupakan beberapa jenis unsur yang dapat membentuk persenyawaan gugus hidroksil, gugus alkohol, gugus eter dan berbagai macam gugus karbon lain termasuk diantaranya gula, karbohidrat dan pemanis buatan.
6.      Alkohol. Kandungan alkohol dalam pemanis buatan ini bukanlah alkohol yang memabukkan. Tetapi sifat fisik dan kimianya yang hamper mirip dengan alkohol, yaitu rasa sejuk dan dingin di mulut serta mudah menguap. Gugus alkohol dapat ditemui pada pemanis buatan Xylitol dan Sorbitol.

2.4         Dampak Negatif Pemanis Buatan Bagi Kesehatan Tubuh
Pemanis buatan biasanya dapat digunakan sebagai bahan pengganti gula. Padahal pemanis buatan tidak kalah berbahayanya dengan gula jika dikonsumsi berlebiha. Berikut bebrapa dampak negatif pemanis buatan bagi kesehatan tubuh:
1.      Peningkatan Berat badan.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi pemanis buatan dalam minuman dapat meningkatkan berat badan jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Sejak minuman dengan pemanis marak dijual dipasaran memang semakiun tinggi kasus obesitas yang dialami masyarakat.
2.      Menyebabkan Kerusakan Gigi.
Semua minuman ringan dan beberapa minuman olahraga mengandung pemanis yang dapat mengikis enamel gigi dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. Minuman manis juga dapat menyebabkan keasaman pada mulut.
3.      Diabetes Tipe 2.
Penelitian dari Eropa memaparkan bahwa resiko Diabetes tipe 2 meningkat 2 kali lipat lebih tinggi akibat konsumsi minuman sekali saja dalam sehari bisa meningkatkan resiko tersebut.
4.      Hipertensi dan Penyakit Kardiovaskular.
Bahaya terahir dari pemanis buatan bagin kesehatan adalah meningkatnya resiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular, khusunya wanita.





BAB III
LAPORAN HASIL OBSERVASI
3.1     Sejarah Singkat Tentang PT Madubaru
PT. Madubaru telah didirikan pada tahun 1955. Pada awalnya bernama Pabrik Gula Padukan. Pada masa penjajahan Belanda, pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Selanjutnya didirikannya kembali Pabrik Gula Padukan dengan nama Pabrik Gula Madukismo. Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut diahncurkan oleh Belanda.
Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam usaha Pabrik Gula Madukismo. Banyak sekali petani yang akan terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan pabrik sendiri akan menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling. PG/PS Madukismo adalah satu-satunya pabrik gula dan pabrik alkohol atau spirtus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
PT Madubaru memulai produksi gulanya pada tahun 1958 dan mulai memproduksi Alkohol atau Spirtus pada tahun 1959 dengan kontrak utama Machine Fabriek Sabger Hausen Jerman Timur. Perusahaan ini berstatus perseroan terbatas dan disahkan pada 14 Juni 1955.
Produksi utama dari PT Madubaru adalah Gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Heard Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). PT. Madubaru merupakan satu-satunya pabrik gula yang mengolah limbah-limbahnya menjadi Alkohol/ Spirtus PT Madubaru memilki 2 pabrik :
1.                  Pabrik Gula (PG. Madukismo) beroperasi pada tahun1958.
2.                  Pabrik Alkohol/Spirtus (PS. Madukismo) beroperasi pada tahun 1959.
Awalnya 75% saham milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan 25% milik pemerintah RI. Saat ini menjdai 65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan 35% milik pemerintah RI yang dikuasakan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dan kini PT. Madubaru terletak di Desa Padukan, Kelurahan Tirtonimolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3.2    Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1             Visi PG. Madukismo.
PT Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.
3.2.2        Misi PG. Madukismo.
1)      Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri dei Indonesia.
2)      Meghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola secara professional dan inovatif memeberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani.
3)      Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti.
4)      Menempatkan karyawan dan Stackholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian share holder value.

3.3    Kegiatan Produksi dan Bahan Baku Produksi PT. Madubaru
3.3.1        Kegiatan Produksi
PT Madubaru tidak beroperasi 1 tahun penuh tetapi hanya ketika musim panen tebu saja. Lamanya sekitar 6 bulan yang berlangsung antara bulan Mei sampai bulan Oktober. Ketika musim produksi tiba, PT. Madubaru memiliki karyawan sebanyak 4500 orang yang dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1.      Karyawan Tetap. Hanya berjumblah 400 orang dan bekerja penuh selam 1 tahun. Karyawan golongan ini diberi fasilitas kesehatan baik untuk dirinya maupun keluarganya juga diberi tunjangan gaji.
2.      Karyawan Kontrak. karyawan golongan ini ada sekitar 1000 orang, dan hanya bekerja ketika musim produksi. Karyawan ini juga mendapat fasilitas kesehatan, tetapi hanya untuk dirinya sendiri, tidak untuk keluarganya.
3.      Karyawan Borongan. karyawan dengan jumblah terbanyak, yaitu sekitar 3000 orang atau lebih. Karyawan ini hanya bekerja selama masa produksi, dan akan dihentikan ketika ,usi, produksi usai.
3.3.2        Bahan Baku
Bahan baku utama dalam pembuatan gula di PT. Madubaru adalah tebu. PT. Madubaru bekerjasama dengan para petani lokal dengan luas lahan yang digunakan sekitar 5000-6000 Hektar. Usia untuk bisa dibuat menjafi gula sekitar 8-12 bulan.

3.4    Faktor Penghambat PT. Madubaru
Faktor penghambat yang terdapat di PT. Madubaru sebagai berikut :
a.       Adanya mesin-mesin produksi yang rusak.
b.      Adanya pegawai yang kurang disiplin.
c.       Sulitnya jalan akses PT. Madubaru atau PG. Madukismo.
d.      Kurangnya lahan pertanian untuk lahan penanaman.





BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

4.1         Kesimpulan.
Dari serangkaian teori yang telah ditulis oleh penulis, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :
4.1.1        Pemanis buatan adalah senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untukn produk olahan pangan, industri serta makanan dan minuman.
4.1.2        Pemanis buatan memiliki bermacam-macam tingkat kemanisan. Namun, semakin tinggi tingkat kemanisannya semakin besar pula dampak negatifnya.
4.1.3        Dampak negatif pemanis buatan akan meningkat dua kali lebih cepat jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

4.2         Saran.
Berdasarkan landasan teori serta kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan saran sebagai berikut :

4.2.1        Disarankan bagi pembaca agar mengenali makanan dengan tingkat kemanisan yang berbeda-beda.
4.2.2        Bagi pembaca, sebaiknya mengurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan agar tidak mengidap penyakit yang diakibatkan dari pemanis buatan.
4.2.3        Bagi pihak kesehatan sebaiknya mempublikasikan tentang dampak-dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi pemanis buatan.

4.3         Penutup.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah serta Inayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan rsa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulsi ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.



                                                                                 Penulis.